Bagi yang mengikuti perkembangan industri kosmetik, Anda mungkin pernah mendengar tentang beberapa bahan kosmetik berbahaya, salah satunya adalah merkuri. Bahan merkuri dalam produk kosmetik dilarang oleh BPOM bersama dengan sejumlah bahan lain seperti asam retinoat dan hidrokinon! Semua bahan ini bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang membahayakan!
Larangan penggunaan bahan merkuri dalam produk kosmetik tertuang dalam Peraturan Kepala Badan POM Republik Indonesia No. 18 Tahun 2015 mengenai Persyaratan Teknis Bahan Kosmetika. Merkuri hanya boleh dipakai sebagai bahan pengawet tata rias dan pembersih riasan mata dengan campuran maksimal 0,007%.
Untuk memahami lebih jauh tentang mengenai bahan merkuri dalam kosmetik dan bahaya penggunaannya, simak penjelasan lengkap dalam artikel ini!
Apa Itu Merkuri?
Merkuri atau yang dikenal juga dengan air raksa (Hg) merupakan salah satu jenis logam yang umum ditemukan di alam. Merkuri juga terdapat di air, udara dan tanah dengan konsentrasi yang sangat rendah. Beragam kegiatan yang dilakukan manusia seperti penambangan bisa menghasilkan merkuri sampai 10.000 ton setiap tahunnya.
Merkuri dalam produk kecantikan umumnya terkandung dalam produk pencerah kulit! Di sisi lain, merkuri juga memiliki sifat pengawet yang bisa membantu memperpanjang waktu simpan produk. Penggunaan merkuri bukan untuk tujuan yang diizinkan serta dalam jumlah yang melebihi batas bisa membahayakan kesehatan penggunanya.
Alasan Merkuri Banyak Digunakan dalam Produk Kosmetik
Selain kemampuannya untuk memperpanjang masa simpan produk kecantikan, ada berbagai alasan mengapa merkuri digunakan dalam industri skincare di berbagai belahan dunia. Bahan merkuri dalam produk kosmetik dipakai sebagai zat pemutih karena kemampuannya dalam menghambat produksi melanin yang memberi warna pada kulit. Dalam beberapa kasus, merkuri juga bisa dipakai untuk menghilangkan bintik-bintik hitam, freckles hingga noda dan kerutan.
Dengan semua kemampuan ini, banyak produsen kosmetik yang memasarkannya sebagai produk pencerah dan produk anti-aging. Perlu diketahui bahwa merkuri adalah logam berat yang sangat beracun! Jika Anda menemukan bahan ini dalam produk skincare yang Anda beli, segera hentikan penggunaannya untuk mencegah efek yang merugikan.
Baca juga: Ups! Sudah Tahu Belum 10 Ciri Produk Kosmetik Berbahaya Ini?
Bahaya Bahan Merkuri
Karena kemampuan merkuri memberikan efek memutihkan dalam waktu cepat, banyak orang tergiur untuk menggunakannya. Ada beberapa dampak merkuri bagi kesehatan tubuh dan kulit yang perlu Anda ketahui. Apa saja?
Menimbulkan Berbagai Masalah pada Kulit
Seperti yang sudah disebutkan, merkuri adalah logam yang sangat beracun! Ketika diaplikasikan secara topikal (dioleskan ke kulit), merkuri bisa menyebabkan iritasi, ruam dan perubahan warna pada kulit. Jika terserap ke dalam tubuh, merkuri dari produk skincare juga bisa menyebabkan keracunan yang membahayakan ginjal dan sistem saraf.
Merkuri juga bersifat korosif. Ketika Anda mengaplikasikan produk pemutih yang mengandung merkuri, kulit memang akan tampak cerah dalam waktu singkat. Tapi kenyataannya, sifat korosif dari merkuri membuat lapisan kulit semakin menipis dan sakit saat disentuh. Dilansir dari situs resmi BPOM, penyalahgunaan merkuri dalam kosmetik pencerah juga dapat menyebabkan kanker dan cacat pada janin (teratogenik).
Beberapa dampak lain penggunaan skincare yang mengandung merkuri antara lain adalah dermatitis, kulit mengelupas, serta sensasi kebas serta mati rasa pada tangan, kaki dan sekitar mulut.
Menyebabkan Berbagai Masalah Kesehatan
Paparan merkuri ternyata juga tidak hanya muncul dari paparan topikal. Menghirup merkuri atau zat yang mengandung merkuri juga dapat menimbulkan sejumlah efek samping yang membahayakan seperti:
- Perubahan respon saraf
- Tremor
- Insomnia
- Menyebabkan masalah psikologis seperti perasaan mudah marah, mood swings, grogi dan lain sebagainya
- Penurunan fungsi mental dalam tes
- Sakit kepala
- Gangguan pada sensasi tubuh
- Gagal napas dan rusaknya organ ginjal.
Selain terhirup, merkuri juga bisa tertelan secara tidak langsung lewat konsumsi makanan yang tinggi merkuri misalnya pada ikan tuna, ikan hiu dan king mackerel.
Ciri-Ciri Produk Kosmetik yang Mengandung Bahan Merkuri
Pada dasarnya, kita bisa mengetahui ada atau tidaknya bahan merkuri dalam produk kosmetik dengan melihat label produk. Tapi karena produsen kerap menggunakan nama berbeda seperti merkuri amoniasi, Hg, klorida amida, cinnabaris dan lain sebagainya, banyak orang jadi sulit mengenalinya.
Selain lewat label, ada beberapa cara untuk mengenali produk yang bermerkuri yakni:
- Warna produk cenderung putih keabuan serta mengkilap
- Memiliki aroma zat kimia yang terlalu menyengat
- Tidak memiliki izin edar dari lembaga berwenang (BPOM RI).
Untuk memastikan ada atau tidaknya kandungan merkuri dalam sebuah produk skincare, perlu dilakukan uji laboratorium. Pengujian ini adalah cara paling akurat untuk membuktikan apakah sebuah produk skincare aman digunakan atau tidak.
Ingin menyingkirkan bahan merkuri dalam produk kosmetik? Anda bisa membuat formulasi sendiri. Dengan bantuan penyedia jasa maklon kosmetik seperti PT Neo Kosmetika Industri, semuanya bisa dilakukan dengan mudah. Baca juga artikel tentang apa saja bahan kosmetik yang aman untuk kulit agar tidak salah pilih.