Di Indonesia, kebutuhan akan produk halal semakin meningkat. Tidak hanya makanan dan minuman, produk kecantikan juga mulai jadi sorotan, termasuk parfum. Muncul pertanyaan, apakah parfum halal sertifikasi itu penting?
Pertanyaan ini wajar muncul karena parfum digunakan langsung di tubuh. Jika ada kandungan dari bahan tidak halal, pengguna Muslim bisa merasa ragu. Apalagi jika produk tersebut belum memiliki label atau kejelasan asal bahan. Jika kamu juga penasaran apakah parfum harus disertifikasi halal, yuk kita bahas lebih lanjut!
Kenapa Parfum Butuh Sertifikasi Halal?
Banyak konsumen belum menyadari kalau parfum bisa saja mengandung unsur hewani. Proses produksinya pun terkadang melibatkan bahan turunan yang perlu diawasi.
Parfum bukan sekadar pewangi. Kandungan alkohol, ekstrak, dan bahan penunjang lainnya bisa berasal dari hewan atau alkohol non-halal. Inilah yang membuat sertifikasi halal parfum menjadi hal yang penting.
1. Kandungan Bahan Bisa Berasal dari Hewan
Beberapa parfum menggunakan musk alami. Musk adalah zat dari kelenjar rusa jantan. Meski kini banyak parfum memakai musk sintetis, beberapa brand masih pakai versi natural.
Kalau bahan itu tidak berasal dari hewan yang halal atau tidak disembelih sesuai syariat, maka produknya bisa diragukan kehalalannya. Itulah mengapa pengawasan terhadap bahan baku sangat penting.
2. Alkohol dalam Parfum Belum Tentu Halal
Parfum identik dengan alkohol karena fungsinya sebagai pelarut. Tapi tidak semua alkohol sama. Ada yang berasal dari fermentasi bahan nabati, ada pula dari fermentasi khamr.
Lembaga halal seperti MUI atau BPJPH akan meneliti asal alkohol ini. Jika berasal dari sumber yang dilarang, tentu tidak bisa diberi label halal. Inilah alasan produsen harus transparan dan mengajukan sertifikasi.
3. Proses Produksi Rentan Kontaminasi
Walau bahan utama halal, proses produksi bisa mempengaruhi status akhir produk. Kontaminasi dari alat, wadah, atau ruang produksi yang juga dipakai produk non-halal bisa jadi masalah.
Makanya sertifikasi halal tidak hanya melihat bahan, tapi juga seluruh proses. Termasuk siapa yang terlibat, cara penyimpanan, hingga distribusi. Semua harus bersih dan sesuai standar halal.
4. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen Muslim
Label halal bukan hanya soal kepercayaan spiritual, tapi juga kepercayaan pasar. Dengan sertifikasi, konsumen merasa aman dan yakin. Mereka tahu produk itu memenuhi standar etika dan agama.
Terutama di negara dengan mayoritas Muslim seperti Indonesia, label halal bisa jadi keunggulan kompetitif. Produk berpeluang lebih besar masuk pasar ritel besar dan marketplace.
5. Diperlukan dalam Aturan Pemerintah
Sejak berlakunya UU Jaminan Produk Halal, beberapa kategori produk wajib mengurus sertifikasi. Produk seperti kosmetik, skincare, dan parfum masuk ke dalam daftar tersebut secara bertahap.
Artinya, lambat laun semua parfum yang beredar di Indonesia harus memiliki label halal. Kalau tidak, bisa kena sanksi atau tidak diizinkan edar. Ini jadi alasan kuat kenapa pabrik parfum perlu siap dari sekarang.
Sertifikasi halal pada parfum bukan sekadar formalitas. Ini adalah bentuk tanggung jawab kepada konsumen. Terutama konsumen Muslim yang ingin tenang dalam beribadah dan menjaga gaya hidup sesuai syariat.
Baca juga: Apa Itu Dokumen COA Dalam Produk Kosmetik?
Apa Saja yang Harus Dipastikan Sebelum Mengurus Sertifikasi?
Mengurus sertifikasi halal bukan perkara instan. Produsen perlu paham dulu komponen apa saja yang harus dipenuhi agar produknya bisa lolos verifikasi. Sebelum kamu memproduksi parfum atau produk personal care lainnya, pastikan beberapa poin penting berikut:
1. Pastikan Semua Bahan Sudah Terverifikasi Halal
Kamu perlu pastikan bahwa semua bahan, mulai dari alkohol, esens, hingga pelarut lain, berasal dari produsen bersertifikasi halal. Idealnya, semua pemasok bahan juga sudah memiliki sertifikasi resmi.
Kalau masih ragu, kamu bisa konsultasi lebih dulu dengan penyedia jasa maklon. Mereka biasanya sudah punya daftar bahan yang aman dan bisa digunakan tanpa risiko gagal lolos sertifikasi.
2. Gunakan Jalur Produksi yang Bersih dan Bebas Kontaminasi
Tempat produksi harus terpisah dari produk non-halal. Bahkan alat pencampur, botol, hingga gudang penyimpanan harus steril. Kalau tidak, prosesnya bisa dianggap tidak memenuhi standar halal.
Ini juga alasan kenapa jasa maklon dengan fasilitas halal jadi pilihan yang lebih aman dan praktis. Semua sudah dipersiapkan sesuai syarat yang berlaku.
3. Lengkapi Dokumen dan Daftar Pemasok Bahan
Lembaga halal akan mengecek dokumen asal-usul bahan, supplier, dan proses. Jadi, produsen harus siapkan semua informasi ini secara lengkap dan jujur. Pastikan juga tim yang menangani pendaftaran memahami prosedur dan regulasi terbaru dari BPJPH atau MUI. Kesalahan dokumen bisa memperlambat proses atau bahkan ditolak.
Dengan memastikan ketiga hal ini, proses pengurusan halal akan jauh lebih lancar dan cepat selesai.
Sertifikasi halal pada parfum memang butuh proses dan biaya, tapi manfaatnya untuk brand dan konsumen sangat besar. Lalu, bagaimana kalau kamu tertarik membuat parfum halal namun belum punya fasilitas atau tim R&D?
Neo Kosmetika hadir untuk kamu yang ingin mengembangkan parfum halal dengan mudah dan profesional. Tak perlu repot soal bahan, sertifikasi, atau produksi, tim Neo Kosmetika siap membantu dari konsep hingga produk siap edar. Yuk, wujudkan brand parfummu yang halal dan berkualitas bersama kami!