Parfum Ternyata Banyak Jenisnya: Sudah Tahu Semua, Belum?
Kata “parfum” ternyata tidak hanya merujuk ke satu jenis wewangian, lho! Ada kategori jenis-jenis parfum berdasarkan kekuatan dan keawetan aromanya. Kekuatan wangi ini tergantung dari jumlah dan komposisi minyak esensial yang digunakan. Sebelum membuat parfum sendiri, pastikan kamu mengetahui beragam jenis parfum ini, ya!
1. Extrait de Parfum

Extrait de parfum adalah jenis yang kandungan minyak aromatiknya paling tinggi, biasanya sekitar 25 hingga 40 persen. Inilah jenis wewangian yang aromanya paling kuat dan tahan lama, bahkan bisa semalaman. Biasanya, aromanya akan melekat lama cukup dengan beberapa semprotan kecil.
Extrait de parfum biasanya dianggap sebagai wewangian paling “wah” karena kekuatan dan keawetan aromanya. Parfum ini cocok dikemas dalam botol eksklusif karena orang biasanya menggunakannya untuk kesempatan istimewa.
2. Eau de Parfum
Eau de parfum berada satu tingkat dibawah extrait de parfum. Kandungan minyak aromatiknya biasanya sekitar 15 hingga 20 persen. Eau de parfum biasanya bisa tahan selama empat hingga lima jam, tergantung tingkat konsentrat minyak aromatik serta jumlah pemakaiannya.
Eau de parfum identik dengan parfum yang biasa kamu temukan di berbagai toko. Kisaran harganya beragam, mulai dari yang cukup murah hingga yang mahal. Aromanya menyolok tetapi tidak sekuat extrait de parfum sehingag bisa digunakan untuk kegiatan sehari-hari.
3. Parfum Intense/Extreme
Pernahkah kamu melihat label parfum intense atau extreme di botol wewangian? Label ini tandanya wewangian tersebut punya konsentrat minyak aromatik lebih banyak dari versi standarnya.
Contohnya, jika kamu ingin membeli parfum Tom Ford Noir, kamu akan menemukan produk serupa dengan nama Tom Ford Noir Extreme. Ini berarti versi extreme tersebut punya aroma serupa dengan Tom Ford Noir standar, tetapi lebih kuat.
4. Eau de Toilette

Dari berbagai jenis-jenis parfum, eau de toilette mungkin termasuk yang paling populer. Kandungan minyak aromatiknya sekitar 5 hingga 15 persen dan aromanya tahan sekitar dua hingga tiga jam. Jenis ini biasanya lebih murah dari semua yang berlabel “parfum” dan bentuknya sedikit lebih encer.
Eau de toilette biasanya cocok untuk yang ingin menggunakan wewangian selama melakukan kegiatan harian, tetapi dengan aroma lebih lembut. Eau de toilette biasanya juga disarankan untuk pemakaian siang, sedangkan extrait atau eau de parfum untuk malam.
5. Eau de Cologne
Penasaran dari mana asal istilah cologne untuk wewangian? Ternyata dari eau de cologne, wewangian yang diciptakan di Cologne, Jerman. Kandungan minyak aromatiknya hanya sekitar 2 hingga 4 persen, dan sisanya alkohol atau bahan pelarut lainnya. Itulah sebabnya cologne cenderung encer dan wanginya hanya tahan hingga sekitar dua jam.
Cologne cocok untuk kamu yang super sibuk dan butuh semprotan wewangian berkali-kali agar tetap segar. Karena encer dan dibuat untuk penggunaan berkali-kali, cologne biasanya dikemas di botol besar. Kamu juga bisa menggunakan cologne untuk layering atau menumpuk wewangian dari beberapa produk sekaligus.
6. Eau Fraiche

Di antara jenis-jenis parfum, eau fraiche adalah jenis yang kandungan minyak aromatiknya paling rendah; sekitar 1 hingga 3 persen. Wewangian ini juga yang paling encer dan mudah menguap sehingga harus disemprotkan berkali-kali. Di Indonesia, produk-produk ini biasanya bisa kamu temukan dengan istilah body splash, body mist, atau perfume mist.
Istilah eau fraiche bermakna “air segar” dan memang biasanya banyak mengandung air. Makanya, eau fraiche sering digunakan sebagai penyegar sekaligus pewangi tubuh. Produk ini cocok untuk membuat badan wangi sehabis mandi, sebagai pewangi praktis untuk sehari-hari atau di rumah, atau orang yang kulitnya sensitif.
7. Perfume Oil
Perfume oil adalah wewangian dengan konsentrat minyak pekat, hampir tanpa pelarut. Produk ini biasanya kental dan digunakan dengan cara dioleskan, disemprot. Cocok untukmu yang suka wangi tetapi tidak ingin dikelilingi “kabut parfum” di sekitar tubuh. Ketika kamu mengoleskan perfume oil, wanginya cenderung berkisar di area tersebut.
8. Parfum Unisex
Sesuai namanya, parfum unisex adalah wewangian dengan aroma yang tidak identik dengan “untuk perempuan” atau “untuk lelaki”. Intinya, paduan wanginya dibuat tanpa merujuk ke gender tertentu. Siapa saja bisa menggunakannya untuk berbagai kesempatan.
Sejarah parfum ini unik. lho! Pada tahun 1889, produsen parfum House of Guerlain membuat sebotol parfum bermerek Jicky. Merek ini adalah paduan dari nama pacar si pembuat saat masih remaja serta keponakan laki-lakinya. Aromanya terdiri dari paduan lavender, vanilla, dan woody, cocok untuk pria maupun wanita.
Kamu bisa menemukan beragam variasi parfum unisex. Akan tetapi, secara umum, parfum unisex identik dengan aroma netral seperti citrus, greens, dan woods. Kesan yang diperoleh adalah segar, menyejukkan, dan tidak identik dengan aroma “maskulin” atau “feminin”.
9. Parfum Niche
Parfum niche cocok untuk kamu yang tidak suka aroma pasaran. Tidak seperti parfum umumnya yang diproduksi besar-besaran dan dijual secara luas, parfum niche dibuat dalam jumlah terbatas dan hanya dijual di toko atau butik tertentu.
Parfum seperti ini cenderung lebih kreatif dalam hal komposisi aroma dan kemasan. Pembuatnya mementingkan kreativitas sehingga bisa lebih berekspresi. Contohnya adalah Alexander J dengan botol-botol parfum artistik atau Pairfum London yang menggunakan aroma seperti garam laut, sage, dan biji tonka.
Setelah mengetahui jenis-jenis parfum, kamu bisa mencoba membuat parfum sendiri, Buat yang tertarik bisnis parfum, kamu bisa kerja sama dengan jasa maklon seperti Neo Kosmetika Industri. Konsep parfum kamu akan diubah menjadi produk berkualitas, lengkap dengan sertifikasi halal dan izin BPOM.
Pahami jenis-jenis parfum biar kamu bisa memilih produk yang tepat atau memulai bisnis wewangian. Jangan lupa hubungi Neo Kosmetika Industri agar konsep parfum kamu bisa diubah menjadi produk sungguhan dengan kualitas top, ya!