Cara Membuat Skincare, Apa Tahap Pertamanya?

Pernah melihat tren skincare yang terus berkembang di Indonesia? Data dari Euromonitor menyebutkan bahwa pasar skincare di tanah air tumbuh pesat setiap tahun. Banyak orang mulai tertarik untuk mengetahui cara membuat skincare sendiri, baik untuk kebutuhan pribadi maupun bisnis.

Memahami proses pembuatan skincare jadi kunci utama agar produk yang dihasilkan aman dan berkualitas. Proses ini tidak hanya soal bahan, tapi juga strategi dan inovasi. Yuk, kita bahas langkah-langkah awal yang wajib diketahui sebelum memulai!

Tahap Awal dalam Cara Membuat Skincare

Sebelum sebuah produk skincare bisa diproduksi massal, ada tahap awal yang wajib dilalui. Langkah ini jadi fondasi yang menentukan kualitas dan arah dari produk yang akan dikembangkan. Mari kita lihat tahap awal yang biasa dilakukan dalam cara membuat skincare!

1. Riset Pasar dan Target Konsumen

Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah riset pasar. Tujuannya untuk mengetahui kebutuhan konsumen dan tren yang sedang berlangsung.

Misalnya, apakah targetmu remaja dengan masalah jerawat, atau wanita dewasa yang ingin mencerahkan kulit? Dari sini kamu bisa menentukan jenis produk dan bahan aktif yang akan digunakan. Data riset juga bantu kamu menyesuaikan harga dan strategi pemasaran.

2. Penentuan Konsep Produk

Setelah tahu siapa target mu, kamu bisa mulai menyusun konsep produk. Apakah skincare yang akan dibuat berbasis natural, vegan, atau lebih menekankan pada teknologi bahan aktif?

Konsep ini akan menjadi benang merah dalam pengembangan produk. Termasuk menentukan tekstur, aroma, bentuk kemasan, dan keunggulan utama yang ingin ditonjolkan.

3. Formulasi Awal oleh Tim R&D

Formulasi dilakukan oleh ahli formulasi atau tim R&D. Mereka akan memilih bahan aktif yang sesuai dengan konsep dan target kulit pengguna.

Proses ini juga mempertimbangkan keamanan, efektivitas, dan kestabilan bahan dalam satu formula. Biasanya akan ada beberapa versi formula sebelum satu versi final ditetapkan untuk diuji.

4. Uji Stabilitas dan Keamanan Produk

Setelah formula disusun, produk akan melalui uji stabilitas dan keamanan. Ini penting agar produk tetap aman dan tidak berubah kualitasnya selama masa simpan. Uji dilakukan dalam kondisi tertentu, seperti suhu tinggi dan rendah, cahaya terang, serta simulasi penggunaan harian. Jika tidak stabil, formula akan direvisi kembali.

Baca juga: Uji Stabilitas dan Parameter Produk Kosmetik

5. Legalitas dan Pendaftaran BPOM

Tahap terakhir sebelum produksi adalah pengurusan legalitas. Produk skincare harus terdaftar di BPOM agar bisa diedarkan secara resmi di Indonesia.

Dokumen yang dibutuhkan antara lain formulasi lengkap, hasil uji, label, dan informasi kemasan. Proses ini bisa memakan waktu, tapi sangat penting agar produkmu sah dan dipercaya konsumen.

Setelah semua tahapan dalam cara membuat skincare ini selesai, barulah proses produksi bisa dimulai. Setiap langkah saling terhubung dan tidak bisa dilewati begitu saja. Pastikan semua proses dilakukan dengan teliti agar hasilnya maksimal.

Faktor Penting dalam Proses Produksi Skincare

Setelah memahami tahap awal pembuatan skincare, kini saatnya memperhatikan faktor-faktor yang menentukan hasil akhir. Tiap elemen dalam proses produksi berpengaruh besar terhadap kualitas dan keamanan produk yang dihasilkan.

Agar bisa bersaing di industri yang kompetitif, perusahaan perlu memberi perhatian serius pada aspek-aspek berikut.

1. Pemilihan Bahan Baku Berkualitas

Bahan baku adalah pondasi utama dalam produksi skincare. Tanpa bahan yang berkualitas, mustahil menghasilkan produk yang efektif dan aman digunakan. Karena itu, penting untuk memilih bahan yang telah teruji klinis serta memiliki sertifikat keamanan.

Tidak cukup hanya memilih, perusahaan juga harus memastikan bahwa supplier bahan baku memiliki reputasi baik dan mampu menjaga konsistensi kualitas. Pengujian rutin terhadap bahan sebelum digunakan perlu dilakukan sebagai langkah pencegahan agar produk tetap memenuhi standar. 

2. Proses Produksi yang Higienis

Setelah bahan baku siap, proses produksi harus dijalankan secara higienis. Kebersihan tidak hanya mencakup alat dan ruangan produksi, tetapi juga standar kerja yang dijalankan tim. Semua fasilitas wajib steril untuk mencegah kontaminasi yang bisa merusak formula.

3. Quality Control Ketat

Tahap akhir yang tak kalah penting adalah quality control. Proses ini dilakukan secara menyeluruh di setiap titik produksi, bukan hanya di akhir. Tim QC bertugas memastikan bahwa semua produk memenuhi standar mutu yang ditetapkan perusahaan.

Jika ditemukan penyimpangan, produk akan dikembalikan ke tahap perbaikan untuk disesuaikan kembali. Quality control yang ketat membantu mengurangi risiko produk cacat sampai ke tangan konsumen. 

Memastikan ketiga faktor ini berjalan optimal adalah kunci menghasilkan skincare yang unggul. Setiap detail dalam proses produksi, mulai dari bahan hingga kontrol akhir, memiliki peran besar dalam menentukan keberhasilan produk di industri.

Siap Memulai Brand Skincare Kamu?

Merintis brand skincare sendiri bukan hal yang mustahil. Tapi harus dimulai dengan langkah yang benar. Tahapan awal yang tepat akan bantu kamu menghemat waktu, biaya, dan tenaga diproses selanjutnya.

Kalau kamu belum punya tim atau fasilitas sendiri, jasa maklon bisa jadi solusi praktis. Semua proses dari riset, formulasi, sampai pengurusan legalitas bisa dibantu oleh pihak profesional.

Neo Kosmetika hadir untuk bantu kamu wujudkan impian punya brand skincare sendiri. Kami punya tim ahli R&D, fasilitas lengkap, dan layanan yang fleksibel. Cocok untuk pemula maupun brand yang ingin berkembang.

Hubungi tim Neo Kosmetika sekarang dan konsultasikan produk impianmu. Saatnya mulai langkah pertamamu dalam dunia skincare dengan partner terpercaya!

Share this post:
Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest
Telegram