Tren kecantikan terus bergerak cepat, produk baru hadir hampir setiap bulan. Tanpa cara riset pasar kosmetik yang tepat, perusahaan bisa salah langkah dalam menentukan produk. Data menunjukkan bahwa lebih dari 60% brand gagal bersaing karena tidak memahami kebutuhan konsumen.
Banyak merek kecil akhirnya tenggelam meski punya kualitas bagus. Alasannya sederhana, produk mereka tidak sesuai dengan preferensi pembeli. Melalui riset, Anda dapat membaca pola belanja, selera konsumen, hingga celah pasar. Jadi, memahami riset bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan penting. Yuk kita lihat bagaimana langkah yang efektif dilakukan!
Cara Riset Pasar Kosmetik yang Efektif
Riset pasar membantu perusahaan melihat peluang yang belum tergarap. Dengan langkah yang tepat, Anda bisa lebih percaya diri meluncurkan produk. Cara riset pasar kosmetik mencakup pengumpulan data tren, survei konsumen, hingga analisis kompetitor.
Berikut adalah langkah riset pasar yang bisa Anda gunakan:
1. Pahami Produk yang Sedang Populer
Pertama, lihat dulu produk apa yang sedang laris. Caranya, amati produk yang paling sering dibeli dan dibicarakan. Misalnya, krim anti jerawat laku keras di Indonesia karena banyak orang punya masalah kulit akibat polusi dan cuaca. Dari sini Anda tahu bahwa produk dengan fungsi spesifik lebih mudah diterima pasar.
2. Gunakan Google Trends
Langkah berikutnya, buka Google Trends. Ketik kata kunci seputar produk kecantikan, lalu lihat grafiknya. Jika tren pencarian naik, produk itu punya potensi besar. Misalnya, pencarian “skincare alami” meningkat dalam dua tahun terakhir. Artinya, produk berbahan natural sedang banyak dicari.
3. Survei di Marketplace Populer
Marketplace seperti Shopee, Tokopedia, atau Lazada punya fitur “produk terlaris”. Cobalah cek kategori kecantikan.Dari data itu, Anda tahu produk apa yang paling diminati. Lanjutkan dengan membaca ulasan untuk memahami kelebihan produk tersebut. Setelah itu, bandingkan hasil dari beberapa marketplace agar lebih akurat.
4. Riset Keyword di Google
Buka Google Keyword Planner, lalu ketik kata kunci produk kosmetik. Lihat jumlah pencarian bulanan dan saran kata kunci lain. Jika angka pencarian tinggi, itu berarti produk banyak dicari. Data ini bisa jadi tolok ukur sebelum Anda memutuskan membuat produk baru.
5. Gunakan Kuesioner
Buat kuesioner singkat, misalnya tentang produk yang sering dipakai, harga yang cocok, atau kemasan yang disukai. Sebarkan ke target konsumen, baik lewat media sosial atau komunitas. Agar lebih menarik, berikan hadiah kecil untuk responden. Dengan begitu, data yang terkumpul lebih jujur dan relevan.
6. Analisis Review Produk
Cari produk serupa di marketplace atau media sosial. Baca ulasan pelanggan, perhatikan komentar positif dan negatif. Dari review, Anda bisa tahu apa yang disukai dan apa yang jadi keluhan. Informasi ini bisa jadi acuan memperbaiki kualitas produk maupun layanan Anda.
7. Manfaatkan Tools Berbayar
Jika ingin hasil cepat, gunakan tools berbayar seperti Semrush, Ahrefs, atau sejenisnya. Caranya, masukkan kata kunci terkait produk. Tools ini akan memberi data detail, seperti tren penjualan, lokasi pembeli, hingga persaingan pasar. Meski berbayar, hasilnya lebih lengkap dan hemat waktu.
Riset pasar yang tepat membuat produk lebih terarah. Melalui ketujuh langkah di atas, cara riset pasar kosmetik bisa dilakukan dengan lebih terstruktur. Semua langkah ini bisa Anda lakukan sebelum meluncurkan produk kecantikan baru.
Jika Anda ingin memulai brand kosmetik, prosesnya tidak serumit yang dibayangkan. Neo Kosmetika mendampingi sejak riset tren, formulasi, hingga uji kualitas, lalu masuk ke produksi sesuai standar BPOM dan halal.
Dengan alur ini, Anda hanya perlu membawa ide, lalu biarkan kami wujudkan menjadi produk siap jual. Hubungi Neo Kosmetika sekarang untuk memulai langkah nyata menuju kosmetik yang laris di pasaran.